Inovasi Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kelompok 54 UTM Limbah Batok Kelapa Daur Ulang Menjadi Briket Arang

Desa Candi
0



Dalam upaya mengatasi masalah limbah dan mendukung keberlanjutan lingkungan, Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kelompok 54 UTM menciptakan proyek inovatif dengan mengolah limbah batok kelapa menjadi briket arang yang ramah lingkungan. Proyek ini diimplementasikan dengan sukses pada program kerja pengabdian masyarakat yang berlangsung pada tahun ini, menunjukkan semangat kreativitas dan keberanian para mahasiswa dalam mencari solusi yang berkelanjutan.

Tim mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang jurusan, dengan semangat gotong royong dan semangat peduli lingkungan, memulai proyek pembuatan briket arang dari limbah batok kelapa. Mereka menyadari bahwa limbah batok kelapa adalah sumber potensial yang dapat dimanfaatkan kembali, sehingga mereka merencanakan dan mengimplementasikan proses pengolahan yang tepat untuk menghasilkan briket arang yang berkualitas.


Proses produksi dimulai dengan mengumpulkan batok kelapa yang berasal dari sumber lokal. Kemudian, batok kelapa diolah secara mekanis dan dikeringkan agar mencapai kelembapan yang optimal. Setelah itu, batok kelapa yang telah dikeringkan dihancurkan menjadi serbuk halus menggunakan mesin penggiling. Serbuk halus tersebut kemudian dicampur dengan bahan perekat alami yang ramah lingkungan untuk membentuk adonan yang homogen.


Selanjutnya, adonan batok kelapa diproses menggunakan mesin pembentuk briket. Mesin tersebut memberikan tekanan dan suhu yang tepat untuk membentuk briket dengan ukuran dan kepadatan yang seragam. Briket arang yang dihasilkan kemudian dijemur dan dikemas dengan rapi untuk kemudian siap dijual atau digunakan sebagai bahan bakar alternatif.


Selain menghasilkan briket arang yang ramah lingkungan, proyek ini juga memiliki dampak sosial yang positif. Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kelompok 54 UTM melibatkan warga sekitar dalam proses produksi, memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang pengolahan limbah batok kelapa menjadi briket arang. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal, menciptakan kesadaran tentang pentingnya daur ulang, dan membuka peluang usaha yang berkelanjutan.


"Proyek pembuatan briket arang dari limbah batok kelapa ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kelompok 54 UTM dapat memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan inovasi dan kerja keras, mereka berhasil mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi. Saya sangat bangga dengan prestasi mereka." terang Moh. Iqbal Baihaki selaku ketua kelompok 54 pengabdian masyarakat UTM


Proyek inovatif ini menunjukkan bahwa dengan semangat kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai. Briket arang yang dihasilkan dari limbah batok kelapa merupakan alternatif yang ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan energi, sekaligus mengurangi penggunaan kayu bakar yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Semoga proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menerapkan konsep daur ulang dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)